Hujan turun pelan-pelan
Malam ini, rindu begitu sesak di dada

Siang tadi, aku merengkuh tanganmu ke dadaku
Berlari ke sana kemari
Menikmati hujan
Sesaat sebelum kilau matahari membangunkan mataku.

Aku ingin menulis tentangmu setiap hari
Perempuan hujan yang membasahi berlembar-lembar catatan harianku

Malam ini aku ingin tidur sambil tersenyum
Bisa kau kabulkan?
aku ingin bertemu denganmu lagi
Bercerita tentang aku, kamu, dan kita yang sekarang ini.
Suatu saat nanti, ingatkan padaku,
bahwa pertemuan kita nanti,
aku yang akan dengan senang menyajikan minuman kesukaanmu yang juga kesukaanku itu.
Merindulah semampumu,
Sekuat tenagamu
Pun ketika kami kalah, senyummu tak harus lepas dari bibirmu.
Tersenyumlah, kamu.
Kita berdua;
Adalah jodoh,
Adalah sepasang merpati,
Adalah cinta
Adalah temu-harap langit dan bumi
Aku, dan kamu;
Adalah ingatan yang tak lekang,
Adalah aroma masakan yang tak bisa dilupakan,
Adalah masa lalu yang tak pernah dipisahkan.
Pada deru-deru lagu-lagu malam-malam
Dada di dera-dera seorang dara
Pada dada yang deru-menderu
Ada lagu di malam ini mendera-dera telinga.

Followers

Total Pageviews